PENDELEGASIAN
WEWENANG (Delegation Of Authority)
1. Pengertian
1. Menurut
Drs. H. Malayu SP. Hasibuan
Pendelegasian
wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator
kepada delegate untuk dikerjakannya.
2. Harold
koontz & Cyril o’donnel
Pendelegasian
wewenang merupakan pokok yang didapat kembali oleh si pemberi wewenang. Hal itu
adalah suatu sifat wewenang, pemilik wewenang (manajer) tidak selamanya
menyelesaikan sendiri kekuasaan itu dengan menyerahkan wewenang itu.
Banyak
arti tentang pendelegasian wewenang yaitu :
1. Pendelegasian
wewenang merupakan dinamika organisasi, karena dengan pendelegasian wewenang
ini para bawahan mempunyai wewenang sehingga mereka dapat mengerjakan sebagian pekerjaan delegatornya.
2. Pendelegasian
wewenang merupakan proses yang bertahap dan yang menciptakan pembagian kerja,
hubungan kerja dan adanya hubungan kerja sama dalam suatu organisasi atau
perusahaan.
3. Pendelegasian
wewenang dapat memeperluas ruang gerak dan waktu seorang manajer.
4. Pendelegasian
wewenang, manajer tetap bertanggungjawab terhadap tercapainya tujuan
perusahaan.
5. Pendelegasian
wewenag menjadi ikatan formal dalam suatu organisasi.
Wewenang (authority) merupakan kunci
daripada pekerjaan seorang manajer. Arti sebenarnya dari seorang manajer dalam
sebuah organisasi dan hubungannya dengan orang lain pada organisasi tersebut
terlihat pada wewenang yang diimilikinya. Yang mengikat bagian-bagian daripada
suatu struktur organisasi adalah hubungan wewenang.
a.
Wewenang (authority)
b.
Tanggung jawab (responsibility)
c.
Pertanggung jawaban (accountability)
Wewenang yang telah
didelegasikan/dilimpahkan kepada bawahan berarti si bawahan telah mempunyai
wewenang dan sekaligus tanggung jawab dan pertanggung jawaban terhadap hasil
dari pendelegasian/pelimpahan daripada wewenang tersebut.
Perlu diingat bahwa walaupun si manajer telah
melimpahkan wewenang akan tetapi wewenang tersebut tepat berada pada si manajer
karena pertanggungjawaban ada pada si manajer. Bertambah ke bawah dari jawaban
piramida organisasi maka wewenang bertambah kecil, dan sebaliknya bertambah ke
atas dari dasar piramida organisasi pertanggung jawaban bertambah besar. Yang
dapat didelegasikan/dilimpahkan adalah wewenang bukan tanggung jawab. Jelaslah
bahwa dalam sebuah organisasi selalu harus terdapat pendelegasian wewenang.
Hal ini terutama disebabkan karena beberapa pembatasan
dari si manajer sendiri dalam melaksanakan aktivitas.
Pembatasan tersebut melingkupi :
a) Span of
time. Terbatasnya waktu seseorang manajer untuk mengerjakan dan mengawasi
sebuah aktivitas.
b) Span of
atention. Terbatasnya perhatian seorang manajer terhadap sebuah aktivitas. Otak
seorang manajer tidak akan tetap kapasitasnya dalam memikirkan beberapa
aktivitas dalam waktu tertentu.
c) Span of
personality and energy. Terbatasnya kepribadian dan tenaga seorang manajer
untuk memimpin sejumlah bawahan dengan ofektif dan juga untuk mempengaruhi
bawahan secara pribadi maupun kolektif.
d) Span of
knowledge. Terbatasnya seorang manajer untuk memimpin pengetahuan bawahannya
maupun pengetahuannya tentang sebuah aktivitas.
e) Span of
management. Terbasnya kemampuan seseorang untuk memimpin sejumlah bawahan.
Beberapa penulis mengemukakan sebenarnya jumlah bawahan yang dapat dipimpin
aleh seorang manajer. Agar pendelegasian wewenang dapat berjalan dengan lancar
maka seorang manajer harus mempunyai sikap sebagai berikut : a) Personal
receiptiveness. Si manajer harus bersedia memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengemukakan gagasan dan pendapat-pendapatnya. b) Willingbess
to let go. Manajer harus bersedia dan sepenuh hati melepaskan wewenang kepada
bawahannya. c) Wilingness to let other make mistake. Adalah kurang bijaksana
apabila seorang rnanajer yang telah mendelegasikan wewenangnya terus menerus
mengawasi bawahan yang telah menerima wewenang karena khawatir si bawahan
membuat kesalahan. Jika hal tersebut dilakukan oleh si manajer maka
pendelegasian wewenang tidak murni lagi.
2.Pendelegasian
wewenang penting dan mutlak harus dilakukan karena :
1. Pendelegasian
wewenang harus dilakukan oleh seorang manajer, karena manajemen baru
dikatakan ada, jika ada pembagian wewenang dan pembagian pekerjaan.
2. Pendelegasian
harus dilakukan manajer karena adanya keterbatasan fisik, waktu, perhatian dan
pengetahuan manajer.
3. Pendelegasian
wewenang merupakan kunci dinamika organisasi
4. Pendelegasian
wewenang membuktikan adanya pimpinan dan bawahan, tanpa pendelegasian wewenang
berarti tidak ada atasan dan bawahan.
3.Sifat
dan Asas pendelegasian wewenang
Sifat
pendelegasian wewenang adalah Du Characteristic artinya pihak bawahan menerima
wewenang dari atasan, tetapi pada saat yang sama atasan yang bersangkutan masih
tetap memiliki wewenang tersebut, pemimpin tidak hilang haknya terhadap
wewenang yang telah di delegasikannya, wewenang itu menjadi milik bersama
delegator dan delegate.
Asas
Asas Pendelegasian Wewenang :
1. Asas
kepercayaan
Delegator
akan mendelegasikan wewenangnya kepada delegate yang dapat dipercaya atas
pertimbangan objektif yaitu kecakapan, kemampuan, kejujuran, keterampilan dan
tanggungjawab.
2. Asas
delegasi atas hasil yang diharapkan
Asas
ini memperhatikan hasil yang akan diperoleh dari pendelegasian tersebut dengan
adanya jaminan kecakapan dan keterampilan atas hasil yang diharapkan.
3. Asas
penentuan fungsi atau kejelasan tugas
Pendelegasian
wewenang harus didasarkan atas job description seseorang, agar tugas yang
diberikan jelas dan dapat mencapai tujuan.
4. Asas
rantai berkala
Asas
ini menghendaki adanya urutan wewenang, jika manajer akan menyampaikan tugas
pada bawahan harus melalui tingkatan tingkatan yang ada seperti turun tangga.
Menurut Fayol semakin jelas garis wewenang dari manajer puncak ke bawahan, maka semakin efektif tanggungjawab, pengambilan keputusan dan
komunikasi.
5. Asas
tingkat wewenang
Masing
masing manajer pada setiap tingkat harus mengambil keputusan dan kebijaksanaan
apa saja yang dapat diambilnya sepanjang mengenai wewenangnya.
6. Asas
kesatuan komando
Setiap
bawahan diusahakan agar hanya menerima perintah dari seorang atasan saja.
Tetapi seorang atasan dapat memerintah lebih dari seorang bawahan.
7. Asas
keseimbangan wewenang dan tanggungjawab
Besarnya
wewenang yang didelegasikan harus sama dan seimbang dengan besarnya tugas tugas
dan tanggungjawab yang diminta, jadi manajer tidak boleh meminta tanggungjawab
(hasil) yang lebih besar dari wewenang yang didelegasikan pada bawahan.
8. Asas
pembagian kerja
Untuk
berfungsinya organisasi hendaknya dilakukan distribusi pekerjaan, karena tanpa
adanya pembagian kerja, manajemen tidak berarti apa apa dan semua tugas akan
dikerjakan sendiri oleh manajer.
9. Asas
efisiensi
Pendelegasian
wewenang akan menjadikan manajer lebih leluasa melaksanakan tugas tugas penting
daripada melakukan hal hal yang dapat dikerjakan bawahannya.
10. Asas
kemutlakan tanggungjawab
Setiap
delegate yang menerima wewenang, mutlak harus bertanggungjawab kepada
delegator mengenai wewenang.
4.Delegasi
yang efektif
1.
Menerangkan dengan jelas rencana rencana dan kebijakan
kebijakan seorang bawahan akan menyusun rencana rencana menurut petunjuk
atasannya, atasan memberikan tuntunan.
2.
Rincian tugas tugas pekerjaan dan wewenang secara
jelas
3.
Memilih orang yang tepat untuk pekerjaan yang ditugaskan
4.
Periharalah garis garis komunikasi yang terbuka
5.
Tetapkanlah alat alat pengendalian yang baik
6.
Berikanlah insentif bagi delegate yang efektif dan
sukses.
7. Wilingness to trust subordinate. Delegasi yang efektif cenderung bahwa si manajer telah mempercayai bawahannya dan menganggap bawahannya telah matang dan mampu melaksanakan aktivitas yang dipercayakan kepadanya.
7. Wilingness to trust subordinate. Delegasi yang efektif cenderung bahwa si manajer telah mempercayai bawahannya dan menganggap bawahannya telah matang dan mampu melaksanakan aktivitas yang dipercayakan kepadanya.
8. Wilingness to establish and exercise broad control.
Manajer harus bersedia melatih dan mengawasi bawahannya secara luas. Dengan
demikian pemberian pendidikan dalam bentuk latihan dan sistem pengawasan dapat
dipergunakan sebagai alat untuk melaksanakan pendelegasian wewenang yang
efektif.
Walaupun
pendelegasian wewenang merupakan hal yang amat perlu pada sebuah organisasi
akan tetapi sering terjadi bawah seorang manajer tidak bersedia
melaksanakannya. Hal ini disebabkan karena :
a.
Rintangan psychologis :
a1. Sering si
manajer menganggap bahwa ia adalah manusia super yang tidak dapat diganti
.Tanpa dia organisasi akan macet. a2. Kadang-kadang manajer berhasrat
mendominasi segala aktivitas perusahaan. Jadi si manajer ingin berkuasa.
a3. Si manajer tidak bersedia menanggung resiko si bawahan menbuat kesalahan. a4. Perasaan takut si manajer bahwa dengan mendelegasikan wewenang, akan ternyata bahwa bawahan lebih mampu dari dia.
a3. Si manajer tidak bersedia menanggung resiko si bawahan menbuat kesalahan. a4. Perasaan takut si manajer bahwa dengan mendelegasikan wewenang, akan ternyata bahwa bawahan lebih mampu dari dia.
b. Rintangan
organisatoris :
b1. Sulit membuat batas tentang
tanggung jawab. b2. Si manajer kadang-kadang kurang mengetahui sampai dimana
perlu delegasi wewenang dilaksanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar